PERBEDAANANTARA KBK, KTSP, DAN KURIKULUM 2013 Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006. ASPEK. KURIKULUM 2004. KURIKULUM 2006. 1. Landasan Hukum. Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL; 3. Ideologi Pendidik-
5poin Peraturan Menteri yang mendasari : Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum 2013 Tanyakan detil pertanyaan Ikuti tidak puas? sampaikan! dari Akbarmustakim 22.09.2016 peraturan menteri yg mendasari kurikulum 2004,2006 dan 2013 Karakteristik standar kelulusan kurikulum 2004
ï»ż1 Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia 2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan revisi dan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau ada yang menyebut Kurikulum 2004. KTSP lahir karena dianggap KBK masih sarat dengan beban belajar dan pemerintah pusat dalam hal ini Depdiknas masih dipandang terlalu intervensi dalam mengembangan kurikulum.
Kurikulum2004. Kurikulum 2006 Peraturan Menteri yang mendasari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
DasarPengambangan Kurikulum Sekolah 150 Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
. Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum 2004 December 20, 2014 2 min read Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum 2004 Eureka Pendidikan. Kurikulum pendidikan yang berlaku pada tahun 2004 adalah kurikulum 2004 atau biasa disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. KBK merupakan salah satu bentuk inovasi kurikulum karena adanya semangat reformasi pendidikan. Hal ini diawali dengan kebijakan pemerintah dalam pemerintahan daerah atau dikenal dengan otonomi daerah Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999. Munculnya kebijakan pemerintahan tersebut didorong oleh perubahan dan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam dimensi globalisasi yang ditandai dengan munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sehingga kehidupan penuh persaingan pada segi apapun. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki kompetensi yang handal dalam berbagai bidang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Kompetensi merupakan kemampuan mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan sekedar mengetahui sesuatu. Kompetensi harus didemonstrasikan sesuai dengan standar yang ada di lapangan kerja Hamalik, 2000. Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dan mengembangkan sekolah Depdiknas, 2002. KBK dikembangkan untuk memberikan keahlian dan keterampilan sesuai standar kompetensi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing di tengah-tengah perubahan, persaingan, dan permasalahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. KBK berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual, melainkan bagaimana perngetahuan yang telah dipahami dapat mengembangkan perilaku yang ditampilkan dalam dunia nyata. Menurut Gordon dalam Saâud, 2008 91 terdapat 6 aspek yang harus terkandung dalam kompetensi, yaitu Pengetahuan knowledge, yaitu pengetahuan untuk melakukan proses berpikir Pemahaman understanding, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki individu Keterampilan skill, yaitu sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas yang dibebankan Nilai value, yaitu dasar standar perilaku yang telah diyakini sehingga akan mewarnai dalam segala tindakan Sikap attitude, yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsang yang datang dari luar, perasaan senang tidak senang terhadap suatu masalah Minat interest, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan untuk mempelajari materi pelajaran. Sanjaya 2005 menyatakan bahwa terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa, yaitu Kompetensi akademik, yaitu peserta didik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup Kompetensi okupasional, yaitu peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu beradaptasi terhadap dunia kerja Kompetensi kultural, yaitu peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat Kompetensi temporal, yaitu peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya sesuai tuntutan perkembangan zaman. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Depdiknas 2002 mengemukakan karakteristik KBK sebagai berikut Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun klasikal. KBK memuat sejumlah kompetensi yang harus dicapai siswa dan kompetensi tersebut sebagai standar minimal atau kemampuan dasar. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, artinya keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang dijadikan acuan kompetensi yag diharapkan. Proses pencapaian bergantung pada kemampuan dan kecepatan yang berbeda pada setiap siswa. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai dengan keberagaman siswa. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi sumber belajar lain yang memenuhi usur edukatif, artinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Guru berperan sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam sumber belajar. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. KBK menempatakan hasil dan proses belajar sebagai dua sisi yang sama pentingnya. Implikasi KBK terhadap Pengembangan Aspek Pembelajaran Pengembangan Rancangan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dalam KBK diarahkan untuk menggali dan megembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Proses pembelajaran berorientasi pada siswa sebagai subjek pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang pembelajaran, antara lain Saâud, 2008 98 Rancangan kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan pada siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuannya. Kegiatan pembelajaran dirancang agar siswa dapat mengembangkan keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Rancangan pembelajaran harus disesuaikan dengan sumber belajar dan saran pembelajaran. Pembelajaran harus dirancang dengan mengordinasikan berbagai pendekatan belajar. Pembelajaran harus dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan individual peserta didik, seperti minat, bakat, kemampuan, dan lain-lain. Pengembangan Proses Pembelajaran Belajar yang dinginkan KBK, bukan menumpuk ilmu pengetahuan tetapi proses perubahan perilaku melalui pengalaman belajar dan diharapkan terjadi pengembangan berbagai aspek pada setiap peserta didik. Guru bertugas mengelola pembelajaran baik dalam pengembangan strategi pembelajarn maupun menggunakan berbagai sumber belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak hanya diarahkan agar siswa mampu menguasai materi pembelajaran tetapi lebih diarahkan pada penguasaan kompetensi sesuai kurukulum. Pengembangan Evaluasi Kriteria keberhasilan belajar siswa meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan kecerdasan dan intelektual siswa. Aspek afektif berhubungan dengan penilaian sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran. Aspek psikomotor berhubungan dengan tingkat penguasaan pengetahuan dalam bentuk praktek. Bentuk penilaian menggunakan instrumen tes dan non tes secara seimbang dengan fungsi formatif maupun sumatif. Referensi Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pedoman Umum Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Keterampilan Hidup Life Skill Melalui Pendidikan Broad Based Education dalam Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Jakarta Ditjen PLS dan Pemuda. Hamalik, O. 2000. Model- Model Pengembangan Kurikulum. Bandung Pasca Sarjana UPI. Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta Prenada Media. Saâud, 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung Alfabeta.
apakah Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK 1. apakah Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK 2. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah 3. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? 4. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK, Kurikulum 2006 KTSP, Kurikulum 2013 5. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK, Kurikulum 2006 KTSP, Kurikulum 2013 6. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? 7. perbedaan kurikulum 2004 KBK tentang peraturan menteri yang mendasari 8. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK, Kurikulum 2006 KTSP, Kurikulum 2013 9. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? 10. peraturan menteri pendidikan nomor berapa dan tahun berapa yang mengatur tentang standar kompetensi kelulusan saat KBK 2004 11. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK, KTSP,KURIKULUM 2013 adalah... 12. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? 13. perbedaan kurikulum 2004 kbk tentang peraturan menteri yang mendasari 14. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK 15. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK Kurikulum 2006 KTSP Kurikulum 2013 1. apakah Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK Peraturan pendidikan 2. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah setiap individu harus memiliki kompetensi yang handal dalam berbagai bidang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. 3. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? tentang otonomi daerah 4. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK, Kurikulum 2006 KTSP, Kurikulum 2013 Mentri Berhak Membantu untuk wewenang presiden 5. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK, Kurikulum 2006 KTSP, Kurikulum 2013 Kurikulum 2004 KBK & Kurikulum 2006 KTSPMemang Berbeda Secara SignifikanBanyak kalangan, termasuk aparat Depdiknas dan DinasPendidikan Kabupaten/Kota membuat statement bahwaKurikulum 2004 atau KBK tidak terlalu jauh berbedadengan Kurikulum 2006 yang disusun oleh BadanStandar Nasional Pendidikan BSNP dan baruditetapkan pemberlakuannya oleh Mendiknas melaluiPeraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tanggal 2 Juni2006. Saya tidak tahu, apakah penyataan mereka itudimaksudkan untuk âmenghibur guruâ agar tidak resahmenghadapi perubahan kurikulum ini. MengingatKurikulum 2004 ini masih dalam taraf ujicoba yanglebih luas sejak tahun pembelajaran 2004/2005 danbelum semua sekolah sudah menerapkan secara utuhKurikulum 2004. Namun apa daya, kini sudahdimunculkan kurikulum baru, Kurikulum 2006. Sehinggamuncullah statement yang âmenghiburâ ini adalah ironis, karena menunjukkan pemahamanyang sangat dangkal mereka terhadap Kurikulum 2006tersebut. Saya menduga mereka hanya âmengulang-ulangâ pernyataan dari BSNP, aparat Pusat Kurikulum,Pejabat Depdiknas yang bermaksud meredam agarKurikulum 2006 tidak mendapat tentangan dari ujungtombak pendidikan guru dan sekolah, atau gejolakyang meresahkan masyarakat dan dunia saja mereka sudah melakukan pembandingansecara mendalam kedua kurikulum tersebut, niscayamereka akan mengatakan bahwa Kurikulum 2004dengan Kurikulum 2006 berbeda secara nyata, secarasignifikan. Memang harus diakui dalam beberapa halada kesamaan atau kemiripan antara keduanya. 6. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? uu no 22 tahun 1999 tentang pemda 7. perbedaan kurikulum 2004 KBK tentang peraturan menteri yang mendasari saya tidak tau jawabannya 8. Peraturan Menteri yang mendasari Kurikulum 2004 KBK, Kurikulum 2006 KTSP, Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 -> Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013KBK -> Bukan dengan Keputusan/ Peraturan Mendiknas RI. Keputusan Dirjen Dikdasmen Tahun 2004. Keputusan Direktur Dikme-num No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun -> Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL 9. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? harus megajar secara ikhlas 10. peraturan menteri pendidikan nomor berapa dan tahun berapa yang mengatur tentang standar kompetensi kelulusan saat KBK 2004 Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006 11. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK, KTSP,KURIKULUM 2013 adalah... DEMI ILMU ANAK ANAK YG TRS DI KEMBANGKAN . PROSES PEMBUATAN HRS SESUAI DGN AP YG DI RENCANAKAN 12. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK adalah? presiden yang banyak dong poinnyaaaaaaa 13. perbedaan kurikulum 2004 kbk tentang peraturan menteri yang mendasari klo tidak salah "karakter" Yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK 2004 yaitu Peraturan Pemerintah UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional*semoga terbantu* 15. peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 KBK Kurikulum 2006 KTSP Kurikulum 2013 Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006
Menurut McAshan dalam bukunya Mulyasa 2002 kurikulum 2004 sama saja dengan KBK yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi disini dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga peserta didik dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah 150 Kurikulum berbasis kompetensi KBK adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian, implementasi kurikulum dapat menumbuhkan tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum public policy, serta memberanikan diri berperan serta dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun dimasyarakat. Senada dengan itu, Mulyasa 2002 mengungkapkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK memfokuskan pada kompetensi tertentu, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Dalam hal ini, guru diharapkan dapat memahami dan mengenali potensi-potensi, terutama potensi tinggi yang dimiliki peserta didiknya. Dengan bekal pemeahaman tersebut, mereka diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi-potensi peserta didik sehingga dapat berkembang secara optimal Mulyasa, 2002. Dari uraian di atas mengenai KBK, penyusun dapat mengambil inti bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang didalamnya menuntut peserta didik untuk memiliki keahlian/ kemampuan yang lebih spesifik khususnya dalam kegiatan belajarnya. Baik itu kemampuan lebih dibidang pengetahuan atau keterampilan. Depdiknas 2002 mengemukakan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut; a Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa yang baik secara individual maupun klasikal, b Berorientasi pada hasil belajar Learning outcomes dan keberagamaan, c Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah 151 yang bervariasi, d Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur educative, dan e Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Walaupun sebagaian ahli mengatakan bahwa kurikulum 2004 sama dengan KBK. Pada kesempatan ini akan memberikan sedikit penekanan perbedaan pada kedua kurikulum tersebut. a Keterkaitan KBK dengan Pendekatan Lain Mulyasa 2002 menyatakan bahwa dalam pendekatan kompetensi, kompetensi yang dikembangkan adalah kemampuan yang mengarah pada pekerjaan. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK terkait dengan pendekatan pengembangan pribadi, karena standar kompetensi yang dikembangkan berkenaan dengan pribadi peserta didik. Seperti kompetensi intelektual, social, dan komunikasi. Hal ini berkaitan dengan bidang-bidang ilmu pengetahuan, seperti IPA, IPS, Matematika, Bahasa, Olahraga, Keterampilan, dan Kesenian. Disisi lain, pendekatan ilmu pengetahuan lebih menekankan pada hasil belajar, namun tidak mengabaikan kompetensi dari pengetahuan tersebut. b Keunggulan KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK mempunyai beberapa keunggulan. Keunggulan yang pertama, bersifat alamiah konstektual, karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didikuntuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Kedua, KBK boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah 152 standar kompetensi tertentu. Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan Mulyasa,2002. c Prinsip-Prinsip Pengembangan KBK Depdikbud 2002, menyesuaikan dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai pengembangan serta perubahan yang sedang berlangsung, maka dalam pengembangan kurikulum kurikulum berbasis kompetensi perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip 1 keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur; 2 penguatan integritas nasional; 3 keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika; 4 kesamaan memperoleh kesempatan; 5 abad pengetahuandan teknologi informasi; 6 pengembangan keterampilan untuk hidup; 7 belajar sepanjang hayat; 8 berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komperhensif; dan 9 pendekatan menyeluruh dan kemitraan. d Pengembangan Struktur KBK Mulyasa 200272 mengembangkan struktur KBK sedikitnya mencakup tiga langkah kegiatan, yaitu mengidentifikasi kompetensi, mengembangkan struktur kurikulum, dan mendeskripsikan mata pelajaran. Beliau Mulyasa,200272 juga menyatakan berdasarkan pendapat Hall 1976, dan Prihantoro 1999 sedikitnya dapat diidentifikasikan delapan sumber yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi, yaitu 1 Daftar yang ada existing list 2 Menterjemahkan mata pelajaran course translation 3 Menterjemahkan mata pelajaran dengan perlindungan course translation with safeguard Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah 153 4 Analisis taksonomi taxonomic analysis 5 Masukan dari profesi input from the profession 6 Membangun teori theoritical contructs 7 Masukkan peserta didik, dan masyarakat input from clients, including pupils and the community 8 Analisis tugas task analysis Struktur kurikulum berbasis kompetensi telah dikembangkan oleh Depdiknas 2002 menjelaskan kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki rumpun mata pelajaran sebagai berikut. Tabel Struktur Kurikulum KBK MATA PELAJARAN KOPETENSI Pendidikan Agama Pendidikan Agama mengembangkan kemampuan siswa untuk memperteguh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia/berbudi pekerti luhur dan menghormati penganut agama lain Kewarganegaraan Kewarganegaraan chitizenship memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultur, bahasa, usia, dan suku-bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, kritis, kreatif, terampil, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasial dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia Bahasa Indonesia Mengembangkan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis sebagai alat untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan apresiatif terhadap karya sastra Indonesia Matematika Matematika menumbukkembangkan kemampuan bernalar, yaitu berpikir sistematis, logis dan kritis, dalam mengkomunikasikan Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah 154 gagasan atau dalam pemecahan masalah Sains Mempelajari alam yang mencakup proses perolehan pengetahuan melalui pengamatan, penggalian, penelitian, dan penyampaian informasi dan produk pengetahuan ilmiah dan terapannya yang diperoleh melalui berpikir dan bekerja ilmiah Ilmu Sosial Mengkaji interaksi antara manusia dan masyarakat serta lingkungannya melalui konsep-konsep geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi dan antropologi Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lain Mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya Pendidikan Jasmani Proses pendidikan melalaui penyediaan pengalaman belajar keapada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermaian, dan atau olahraga yang direncanakan secara sistematik dengan memperhatikan tahap pertumbuhan dan perkembangan guna merangsang perkembangan fisik, keterampilanberpikir, emosional, sosial, dan moril. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, dan sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif di sepanjang hayat Keterampilan Mengembangkan penerapan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk menghasilkan produk guna memberikan pengalaman kepada siswa agar menjadi inovatif, adaptif, dan kreatif, hasil belajar ini melalui proses menggambar, merancang, membuat, mengkomunikasikan dan mengevaluasi Kesenian Menggambarkan semua bentuk aktivitas dan cita rasa keindahan yang meliputi kegiatan berekspresi, berekplorasi, berkreasi dan apresiasi dalam berupa rupa, bunyi, gerak, dan peran Teknologi Informasi dan Komunikasi Membelajarkan siswa memperoleh informasi, memproses, dan memanfaatkannya untuk berkomunikasi secara efektif melalui berbagai media Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah 155 Penyusun sedikit mengambil kesimpulan dalam kurikulum Berbasis Kompetensi KBK, setiap mata pelajaran diuraikan berdasarkan kompetensi yang ingin dicpai oleh peserta didik. Selain memiliki keunggulan yakni untuk membimbing peserta didik agar memiliki kompetensi tertentu pada bidangnya, seringkali KBK ini disalahartikan. Kompetensi ini dikaitkan dengan alat ukur kompetensi / kemampuan siswa yakni dengan ujian. Apabila hasil uiannya baik, berarti peserta didik tersebut pandai, dan apabila hasil ujiannya jelek, maka peserta didik dikatakan kurang/ tidak pandai. Penilaian seperti ini sebaiknya dihindari. Karena kepandaian atau kecerdasan seseorang bukan hanya dinilai dari aspek kognitif, tapi dari aspek afektif, dan psikomotorik.
Mendikbudristek Nadiem Makarim memberikan keterangan di Kampus Unpad, Kota Bandung, dalam kegiatan Kampus Merdeka pada Senin 17/1. Foto Rachmadi Rasyad/kumparanInsan pendidik terutama para guru kini resah jelang tahun politik dan pilpres 2024. Jargon âganti menteri ganti kurikulumâ masih tertanam kuat di benak para guru. Mindset pun tak jauh dari fakta dan ganti menteri saja bisa membuat kurikulum berubah, apalagi ganti presiden. Tentu kekhawatiran ini sangat beralasan bila kita flashback rekam jejak berlakunya kurikulum di nyata saat Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK diterapkan oleh Prof. Malik Fajar menjelang akhir masa pemerintahan Presiden Megawati tahun 2004. Kurikulum ini menekankan kompetensi pada tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ditunjukkan melalui kebiasaan berpikir maupun bertindak 2006, ketika Mendiknas Prof. Bambang Sudibyo menahkodai kementerian di bawah pemerintahan SBY, ditelurkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang diklaim sebagai roh desentralisasi kebijakan otonomi daerah. Jadi penyusunan kurikulum dilakukan secara mandiri oleh sekolah menggunakan rambu-rambu penyusunan kurikulum oleh pemerintah pula Kurikulum 2013 K-13 yang dicetuskan di masa Mendikbud Prof. Mohammad Nuh. K-13 diklaim sebagai penyempurnaan KTSP. Guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan hal yang telah siswa pahami setelah menerima materi pembelajaran. Tak lama kemudian, Pascapilpres Tahun 2014 Mendikbud Anies Baswedan membatalkan pelaksanaan K-13 karena dianggap belum siap. Tahun 2015 akhirnya K-13 kembali dijalankan secara titik kulminasi, Kurikulum Merdeka kemudian diluncurkan Nadiem Makarim pada tahun 2022 seiring dengan kebijakan Merdeka Belajar yang digelorakan Kemdikbudristek. Kurikulum Merdeka memberikan guru keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat sesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum merdeka juga disertai dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata dan dinamika yang terjadi memberi gambaran bahwa disusunnya kurikulum di Indonesia sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan visi 5 tahunan dari pemerintah petahana. Padahal negara-negara maju baru mengganti kurikulum secara nasional dalam jangka waktu lebih dari 10-15 pendidik kami merasakan betul bahwa perubahan kurikulum membawa dampak yang signifikan terhadap kesiapan, budaya mengajar serta semangat pengembangan diri yang harus dikobarkan secara perubahan kurikulum biasanya ada masa adaptasi dan proses guru pembelajar yang harus dilalui oleh pendidik. Misalnya proses pelatihan-pelatihan, praktik dan implementasi skenario mengajar, serta menanamkan mindset yang sejalan dengan visi, misi dan tujuan dari kurikulum itu kurikulum merdeka saat ini, belum semua sekolah menerapkannya, mengingat sifatnya masih opsional. Namun sekolah yang sudah siap boleh menerapkannya secara bertahap. Jadi penerapannya mulai dari kelas terbawah dan berlanjut di kelas yang lebih tinggi setiap tahun ajaran baru. Targetnya pada tahun 2024 semua sekolah sudah menerapkan kurikulum adalah saat ini pelatihan-pelatihan kurikulum merdeka tidak lagi terpusat seperti dulu. Jika sebelumnya pelatihan diberikan oleh narasumber nasional kepada narasumber di daerah, kemudian narasumber di daerah yang mengimbaskan kepada guru. Saat ini pelatihan lebih banyak menghidupkan komunitas-komunitas belajar sebagai penggerak perubahan dan dipadukan dengan aplikasi/platform Merdeka contoh, guru-guru mengikuti pelatihan kurikulum melalui Platform Merdeka Mengajar. Maka pelatihan dilakukan secara mandiri memilih materi yang tersedia, maupun memilih para pelatihnya yang diambil dari guru-guru yang aktif membagikan praktik positifnya, guru yang suka berinovasi memperoleh kesempatan seluas-luasnya membagikan praktik baiknya kepada rekan sejawat. Selain itu, guru juga bebas memilih jadwal dan materi sesuai dengan saja, belum tentu guru yang membagikan praktik baik memahami kurikulum merdeka secara utuh, mengingat praktik baik hanya mencakup area pembelajaran tertentu yang penyeimbang pelatihan terpusat yang dilakukan oleh Kementerian, kemudian diiringi dengan berbagi praktik baik, agar proses inovasi tetap berjalan namun kurikulum juga bisa diterapkan dengan terarah, benar, serta sesuai dengan kaidah yang diharapkan oleh setahun penerapan kurikulum merdeka, sebagian besar pendidik terlihat kebingungan, terutama terkait projek penguatan profil pelajar Pancasila P5. Banyak salah kaprah terkait P5 terutama pada kemiripannya dengan pembelajaran berbasis projek/project based learning PjBL, padahal PjBL merupakan kegiatan intrakurikuler yang terikat satu mata pelajaran, sementara P5 tidak terikat mata pelajaran dan tidak mesti terkait langsung dengan capaian pembelajaran satu mata pepatah klasik yang mengatakan bahwa âbelajar berawal dari kebingungan.â Benar saja, dengan kebingungan guru akhirnya tertantang untuk terus belajar mencari solusi akan hal-hal baru di depan mata. Selain itu, komunitas belajar semakin aktif dan para guru-guru inovatif dengan leluasa menularkan ide-ide kreatifnya untuk diterapkan secara secara praktis, kurikulum merdeka sebenarnya memudahkan guru dalam mengimplementasikannya di lapangan. Guru tidak dibebani dengan administrasi yang terlalu rumit seperti kurikulum pendahulunya. Materi pembelajaran pun diajarkan yang benar-benar esensial dan bermanfaat untuk kehidupan siswa setelah lulus dan menjadi warga masyarakat. Hanya memang guru memerlukan waktu untuk beradaptasi untuk belajar menerapkannya secara benar. Dalam hal ini dibutuhkan dukungan sistemik sinergi pemerintah pusat dan pemilu 2024 kini kekhawatiran timbul kembali Penerapan Kurikulum yang hanya diatur dengan peraturan menteri atau keputusan menteri sangat rentan mengalami perubahan ketika rezim berganti. Kurikulum sepertinya perlu diatur dengan regulasi yang lebih kuat seperti Undang-Undang, sehingga memiliki orientasi jangka panjang. Kurikulum merdeka harus dibuktikan dulu khasiatnnya dalam menyelesaikan problematika pendidikan di Indonesia, setidaknya 15 tahun ke depan barulah bisa dilakukan evaluasi kurikulum dalam jangka pendek hanya akan membuang waktu guru untuk hanyut dalam kebingungan adaptasi administratif yang tidak esensial. Semoga presiden terpilih berkomitmen dan bijak menakar eksistensi kurikulum merdeka.
1 MAKALAH KURIKULUL 2004 KBK Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Inovasi Pendidikan Oleh Kelompok 8 Intan Anggi Saputri 1723021006 Maiya Haejelia 1723021026 Minatun Mukaromah 1723021009 Prapti Utami 1723021035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini, karena dengan dukungan dan bantuan dari semua pihak maka makalah ini dapat penyusun selesaikan dengan baik. Penyusun berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini agar sekiranya dapat memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun demi mendekati sempurnanya makalah ini. Demikian makalah ini dibuat dengan harapan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bandar lampung, November 2017 Penyusun 3 DAFTAR ISI Halaman I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... ... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... ... 2 C. Tujuan ...................................................................................................... ... 2 II. PEMBAHASAN ......................................................................................... 3 A. Pengertian Kurikulum 2004KBK ............................................................. 3 B. Tujuan dari Kurikulum 2004KBK ........................................................... ... 7 C. Karakteristik Kurikulum 2004KBK ......................................................... 8 III. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ A. Simpulan .................................................................................................. ... B. Saran ........................................................................................................ ... DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
â Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan MenengahDETAIL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 104 TAHUN 2014EntitasKementerian Pendidikan dan KebudayaanJenisPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan PermendikbudNomor104 Tahun 2014Tahun2014TentangPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan MenengahTanggal Ditetapkan03 Oktober 2014Tanggal Diundangkan08 Oktober 2014Berlaku Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 melalui link di bawah iniDownload PDFTerima kasih sudah berkunjung. Semoga informasi ini bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan BN = Berita NegaraTBN = Tambahan Berita NegaraSumber file link download error/rusak, informasi kurang lengkap, silakan hubungi kami melalui email admin terima kasih.
peraturan menteri yang mendasari kurikulum 2004 kbk