BARISANCO - Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) III bertema "Meneguhkan Peran Jurnalis Muslim di era Digital dan Medsos agar Mampu Menjawab Tantangan Zaman" di The Bridge Function Room Hotel Horizon, Jakarta pada Kamis, 4 Agustus 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam acara tersebut. "Izinkan dalam kesempatan
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Bagi Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, kemiskinan bukanlah hal yang asing. Kemiskinan itulah yang mendorongnya untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan. 'Saya akrab dengan kemiskinan, karena saya anak seorang petani. Saya memahami dan menghayati bagaimana menjadi orang miskin,' ucapnya saat berbincang dengan ROL, Rabu (19/12) kemarin.Niatan pendiri
PendiriDompet Dhuafa, Parni Hadi menyatakan bahwa cikal bakal DD lahir dari koran nasional Republika. Sementara, Republika dibentuk [] ZNEWS.ID JAKARTA — Keluarga besar Dompet Dhuafa (DD) menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie, yang juga dikenal sebagai Bapak Para Dhuafa Indonesia. Tanpa BJ Habibie
BantenNews | Journalism | Jakarta Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) III bertema "Meneguhkan Peran Jurnalis Muslim di era Digital dan Medsos agar Mampu Menjawab Tantangan Zaman", kegiatan Munas tersebut dilaksanakan di The Bridge Function Room Hotel Horizon, Jakarta pada Kamis, 4 Agustus 2022 pagi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
MenurutParni Hadi, kerja sama yang dilakukan bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sederhana maupun yang lebih konkret lagi. Misalnya, dalam bentuk layanan ambulans gratis dengan mencantumkan nama PMI Cabang Banyumas dan Dompet Dhuafa pada kendaraan tersebut, atau pembangunan Rumah Sakit (RS).
DompetDhuafa hadir untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu dan siap mensejahterakan kehidupan mereka. Sehingga mereka bisa bangkit dan bisa be
. BerandaKonser Amal Cukup Dari Rumah, Parni Hadi Bangga Dengan Gerakan Kemanusiaan 2 Mei 2020, 2242 SIARAN PERS, JAKARTA — Memasuki akhir pekan kedua di Bulan Suci, Dompet Dhuafa kembali menggelar konser amal CukupDariRumah bersama Dwiki Dharmawan & Friends, pada Sabtu 2/5/2020. Selain bersama sang istri, Ita Purnamasari, Dwiki Dharmawan juga mengajak Cakra Khan dan Trio Pria, untuk menghibur masyarakat melalui konser online live tersebut. Sejumlah lagu terlantun merdu di konser tersebut. Bahkan juga ada kejuatan kolaborasi dengan musisi-musisi yang ada di luar negeri untuk membawakan lagu Bubui Bulan dalam versi Bahasa Italia. Tak ketinggalan, dalam konser tersebut juga ada talkshow ringan mengenai pandemik Corona Covid-19 dan Dompet Dhuafa yang konsen dalam cegah dan tangkal Cekal Corona. Talkshow kali ini turut hadir Parni Hadi, selaku inisiator dan ketua pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dengan semangat Cekal Corona, Parni Hadi mengucapkan terima kasih kepada para musisi dan masyarakat Indonesia yang terus peduli dan ikut dalam kolaborasi kebaikan bersama Dompet Dhuafa. "Saya bangga dengan kalian semua. Telah mendedikasikan diri untuk bersama-sama melawan Corona di Indonesia. Kita tetap kreatif dan tambah mandiri meskipun di tengah serangan Corona," tutur Parni Hadi, dengan semangat. Sejak awal kasus luar biasa tersebut bergulir di negeri ini, Dompet Dhuafa terus menginisiasi beragam program Cekal Corona. Mulai dari penyemprotan disinfektan, pemasangan disinfection chamber di faskes, pengiriman alat pelindung diri APD ke sejumlah rumah sakit, distribusi sembako untuk masyarakat pra sejahtera yang terdampak hingga mengirimkan paket makanan bergizi dan vitamin untuk sahur tenaga medis. "Selain APD dan bantuan yang bergulir kali ini, perlu adanya guliran bantuan, serta kita harus siap menghadapi masa pasca Corona. Langkahnya dapat kita tempuh dengan berkebun. Mari kita berkebun, untuk melawan dan menghadapi itu," tambah Parni Hadi. Dwiki Dharmawan, selaku penggagas konser tersebut menyambut baik dan menjadi penyemangat dirinya dan musisi lain untuk terus menebar kebaikan. Komposer terkenal tersebut juga mengajak para musisi untuk terus menjadikan dirinya bermanfaat bagi masyarakat. "Seperti pesan ayahanda Parni Hadi. Saya ajak kawan-kawan musisi di sini, untuk bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga kita mampu menjadi pendorong kebaikan bagi umat manusia. Sehingga semakin banyak yang merasakan mafaat dan berkahnya," ucap Dwiki. Di akhir talkshow, Parni Hadi menyuntikkan semangat kepada para pelaku konser amal tersebut, "Go a head, jalan terus, utnuk langkah kita demi kemanusiaan. Insyaa Allah Tuhan bersama kita semua". Donasi yang terkumpul dari konser tersebut akan diperuntukkan dalam pembangunan rumah sakit kontainer Dompet Dhuafa dalam menangani wabah Corona. Menjelang konser berakhir, tercatat donasi yang masuk sekitar juta. Meskipun konser akan berakhir, namun Dompet Dhuafa terus membuka pintu donasi untuk menampung semangat kolaborasi kebaikan masyarakat dalam mendonasikan rezeki untuk Cekal Corona, khususnya pembangunan RS kontainer. Dompet Dhuafa/Taufan YN
Liquipedia Dota 2 needs more help, are you able to? You just have to register an account and then log in to edit our pages. If you have any questions you can join the dota2 channel on Liquipedia Dota 2 Wiki
Jakarta ANTARA - Inisiator sekaligus Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan untuk memberantas kemiskinan di tengah masyarakat dapat dimulai dari proses pembangunan suatu bangsa. "Pak Soeharto dengan orde barunya memulai pemberantasan kemiskinan dengan serius, tapi sampai sekarang kenapa tidak habis-habis," kata dia pada kegiatan Indonesia Poverty Outlook 2020 di Wisma ANTARA Jakarta, Senin. Pemerintah telah berusaha keras meyakinkan bahwa pembangunan bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Tanah Air. Pada saat masih aktif sebagai wartawan, ia melihat proses kemiskinan dimulai dari pro pertumbuhan kemudian pro lapangan pekerjaan. Baca juga Dompet Dhuafa gandeng warga desa kembangkan budi daya jamur "Setelah itu, masuk pada tahapan peduli lingkungan atau pro environment, namun tetap saja banyak orang miskin," kata mantan pemimpin umum LKBN Antara tersebut. Semua tahapan tersebut dinilainya merupakan upaya positif dalam menekan angka kemiskinan. Hanya saja, dikacaukan dengan segala macam bentuk proyek yang menyebabkan masalah sosial tadi tidak kunjung tuntas. Ia mencontohkan bantuan atau jatah satu ekor kambing dari pemerintah pusat bagi masyarakat yang awalnya senilai Rp1 juta. Kemudian, diteruskan ke tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan kelurahan. Namun pada saat disalurkan ke warga, bantuan itu hanya Rp150 ribu. "Ada pola pikir yang salah," ujar dia. Sementara itu, Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Yayat Supriatna mengatakan kegiatan Indonesia Poverty Outlook 2020 sekaligus menjadi forum penyampaian laporan hasil riset Dompet Dhuafa yang dalam hal tersebut dilakukan oleh Indonesia Development and Islamic Studies IDEAS. "Ini juga sebagai salah satu akuntabilitas publik Dompet Dhuafa dalam upaya membantu masyarakat miskin terbebas dari kemiskinan," kata dia. Melalui kegiatan tersebut, Dompet Dhuafa akan mendapatkan input baru tentang data serta informasi tata kelola kemiskinan di Indonesia. Hal itu penting sebagai upaya untuk membuat kebijakan dan rekomendasi program di 2020. Ia mengatakan menurut para pakar pada 2020, kondisi ekonomi Indonesia masih akan dilanda resesi. Situasi tersebut secara signifikan akan membawa dampak kurang baik bagi kaum dhuafa. "Melalui kegiatan Dompet Dhuafa akan dicari solusi terkait upaya membantu masyarakat yang terdampak akibat situasi itu," katanya. Baca juga Dompet Dhuafa miliki rumah relawan sosial Baca juga Dompet Dhuafa gandeng Tebuireng bangun rumah sehatPewarta Muhammad ZulfikarEditor Triono Subagyo COPYRIGHT © ANTARA 2019
JAKARTA — Tentu banyak yang langsung percaya ketika disebutkan bahwa BJ Habibie, memiliki kecerdasan intelektual IQ tertinggi di dunia. Dengan segala karya dan terobosannya, dengan mudah klaim itu diamini. Namun, wartawan senior Parni Hadi menceritakan bahwa Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut, tidak pernah peduli dengan tingkat IQ-nya sendiri. “Saya pikir, beliau itu super cerdas atau genius. Tapi ketika diberitakan ia memiliki IQ tertinggi di dunia, Mas Rudy tampak tidak peduli. Orang bilang apa saja terserah, yang jelas saya tidak pernah diukur IQ saya untuk itu’,” kata Parni Hadi, di Jakarta, Rabu 11/9/2019, saat menceritakan kenangannya bersama BJ Habibie. Parni Hadi merupakan satu dari segelintir wartawan yang dekat dengan Habibie, putra terbaik bangsa yang tutup usia pada Rabu 11/9/2019 petang. Parni terbiasa menyapa Habibie dengan sebutan Mas Rudy. “Banyak sekali kenangan pribadi saya dengan almarhum Mas Rudy, sejak kenal pada 1977 sebagai wartawan Antara. Beliau yang menugasi saya memimpin Republika 1993, memimpin LKBN Antara 1998,” jelas wartawan yang bergabung di Kantor Berita ANTARA sejak 1973 itu. Bagi Parni Hadi, Habibie adalah Bapak Kebebasan Pers Indonesia, Bapak Reformasi dan Bapak Demokrasi. Tentu di samping peran intinya sebagai Bapak Teknologi Indonesia. “Pers, reformasi dan demokrasi adalah satu kesatuan,” kata Parni Hadi. Habibie dikenang sebagai sangat peduli dan berdedikasi tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang menguasai teknologi canggih. Tapi, kata Parni, Habibie lebih memilih orang yang berkarakter baik daripada orang pintar saja. Sebagai insinyur kelas wahid dengan sejumlah hak paten produk hi-tech, Habibie di mata Parni merupakan orang yang sangat rasional, tidak berbelit-belit, to the point, dan demokratis. Parni Hadi pun tak kuasa menahan dukanya saat menghadiri langsung pemakaman Mas Rudy. “Karena super cerdas, beliau juga ingin semuanya super cepat dan temperamennya tinggi. Tapi hatinya gampang tersentuh dengan soal kemanusiaan dan karya seni yang bermutu tinggi dan multidimensi,” tambahnya. Ia pun menimpali, “Kalau tidak setuju, beliau langsung bilang. Kesannya keras, galak, tapi gampang memaafkan alias mudah lupa kalau sebelumnya ia mengesankan marah”. Kelahiran Dompet Dhuafa, menurut Parni Hadi, tak terpisahkan atas hubungan dekat dirinya dengan Habibie. “Ia menunjuk saya sebagai Pemred Republika. Sekitar enam bulan setelah Republika terbit, muncul gagasan di otak saya untuk mendirikan Dompet Dhuafa,” katanya. Republika lahir karena Soeharto memberi izin kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI yang dipimpin Habibie, untuk mendirikan koran. “Pada saat itu Mas Rudy tunjuk saya untuk pimpin Republika, dan dari rahim koran tersebut Dompet Dhuafa muncul, menasional, dan mengglobal untuk berbagi cinta kepada sesama,” tegasnya. Jadi, menurut Parni Hadi, Dompet Dhuafa berutang budi kepada banyak orang, terutama para donator sejak sebelum kelahirannya 2 juli 1993. Menjaga amanah donatur untuk berbagi cinta kepada sesama harus terus terjaga. Terlebih saat 2016 juga menerima anugerah Ramon Magsaysay di Manila, Filipina, karena dinilai berjasa untuk aksi kemanusiaan global. “Selamat jalan Mas Rudy, you are my mentor, senior brother and fasilitator, auf wiedersehen. Dein Parni,’’ tutup Parni Hadi. Dompet Dhuafa/Parni Hadi/IST
- The Jakarta Post Jakarta, Indonesia ● Tue, July 3, 2018 2018-07-03 1125 1809 a7124a1e87885b91d244660f9ec00052 4 Inforial Free The reality of poverty taking hold of so many in this country has become a special concern for the Republika daily newspaper. Its coverage on the extent of poverty in Indonesia has had a profound impact on the nation's conscience. It inspired Parni Hadi, who was the paper's editor-in-chief at the time, to initiate and established a program called Dompet Dhuafa, designed to collect various forms of alms and raise funds for planned programs that empower the poor. In its very first year, Dompet Dhuafa collected a modest Rp 425,000 US$30 in donations. This marked the start of the program's long history in committing itself to empowering others. In 25 years of collaborations and partnerships, Dompet Dhuafa has grown in its fight against poverty and efforts to empower the poor. . ./. Since 1993, Dompet Dhuafa has helped more than 16 million people with the initiative's five pillars of empowerment. It has also helped the thousands of volunteers who have taken part in spreading the good will of Dompet Dhuafa. What started off as a program to eradicate loan sharks in collaboration with the Association of Indonesian Muslim Intellectuals ICMI in Bandung, West Java, is now continuing to empower others through the aforementioned pillars, namely, education, economy, social and cultural development, health and dakwah religious proselytizing. "Dompet Dhuafa is an Islamic philanthropy organization that is devoted to empowering the poor through compassionate socio-technopreneurship," said Parni Hadi, initiator, founder and patron of the Dompet Dhuafa Republika Foundation. Today, the desire to empower others continues at Dompet Dhuafa. People work together toward the organization's goal to synergize and keep alive the spirit of spreading kindness throughout society. This goal serves as a motivation for people at the organization to keep serving the poor and helping them grow and be empowered. Seeing poor people smile and become empowered is a reward unto itself. One example of a success story in this regard is of Ratmi, a lurik striped woven material craftworker in Tlingsing, Klaten, Central Java, who started as a Dompet Dhuafa beneficiary and now makes materials that are coveted by designers both locally and abroad. . ./. "Praise be to God, ever since we received assistance in capital, training and guidance, the quality of our lurik has improved. Thank you for your support and may the lurik of Tlingsing become more popular around the world," Ratmi said. All these efforts to empower the poor are framed within Dompet Dhuafa's motto of Care, Collaboration and Diversity throughout its 25 years of spreading kindness. With the blessings of the Almighty and with increasing public trust, much has been accomplished. Still, much more remains to be done in the next 25 years. Dompet Dhuafa continues to invite the public to show their willingness to empower others. A thank you goes to all the donors and the people of Indonesia for helping and supporting Dompet Dhuafa reach its goals. . ./.
BerandaParni Hadi Sang Inisiator, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika 9 September 2018, 1809 Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal sebutan Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Terinspirasi dedikasi Corps Dakwah Pedesaan CDP di Yogyakarta, Pimpinan Harian Umum Republika, Parni Hadi, meminta karyawan Republika untuk menunaikan zakat mereka secara bersama dan berkesinambungan . Dari penggalangan dana internal, Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa” pun dibuka. Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika. Tanggal ini kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika. Setahun setelahnya, pembentukan yayasan telah dilakukan di hadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/ Empat orang pendirinya adalah Parni Hadi, Eri Sudewo, Haidar Bagir dan Sinasari Ecip. Yayasan Dompet Dhuafa Republika kemudian dikukuhkan sebagai Lembaga Zakat Nasional LAZNAS oleh Departemen Agama RI berdasarkan SK Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 439 Tahun 2001. Dalam perjalanan merajut asa keberdayaan untuk sesama dari periode 1993 hingga 2018, 25 tahun Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang independen terus menjejak semangat tumbuh dan menumbuhkan bersama lebih dari 16 juta jiwa penerima manfaat melalui pilar inti pemberdayaan yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Dakwah. Turut serta belasan ribu relawan DD Volunteer yang ikut dalam barisan Dompet Dhuafa. Terbingkai dalam visi demi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang berkeadilan. Parni Hadi sebagai Inisiator, Pendiri dan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika meyakini bahwa berkat kepercayaan publik Public trust yang terus berkembang, banyak yang telah dicapai, tetapi lebih banyak lagi yang ingin digapai bersama masyarakat. Capaian Dompet Dhuafa selama ini melalui sebaran 23 cabang dan perwakilan dalam dan luar negeri, bukan semata karena kemampuan seorang sendiri, melainkan berkat rahmat Allah yang mewujud dalam kepercayaan publik muzaki dan mustahik dan kolaborasi dari para mitra kerja. Insha Allah menuju 25 tahun kedua Dompet Dhuafa terus berikhtiar mengokohkan jatidirinya sebagai sebuah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis dan usaha sosial profetik.
parni hadi dompet dhuafa